Menonton Film Lucu
Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya tindakan tersenyum atau tertawa dapat meningkatkan mood kita. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa memaksakan senyum benar-benar dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan positif.
Karena itu, cobalah untuk menonton film lucu dengan genre komedi ketika kamu merasakan bad mood. Jangan anggap latihan ini hanya sebagai pengalih perhatian, tapi sebagai alat yang efektif untuk mengingatkan otak bahwa kamu bisa merasa baik kembali.
Cara selanjutnya untuk menenangkan hati dan pikiran saat bad mood adalah makan cokelat. Sebab, cokelat telah terbukti memperbaiki masalah kesehatan mental seperti gejala depresi dan kecemasan.
Makanan ini juga membantu meningkatkan perasaan tenang dan puas. Baik flavanol dan methylxanthines diyakini berperan dalam efek meningkatkan mood.
Banyak studi yang menyebutkan bahwa meditasi berdampak positif pada suasana hati seseorang. Bahkan, tinjauan penelitian yang terbit di JAMA Internal Medicine pada tahun 2014 silam juga menemukan hasil menarik.
Tinjauan ini menemukan bahwa meditasi bermanfaat untuk menghilangkan kecemasan, rasa sakit, dan depresi. Jika ingin mencobanya, simak tips melakukannya bagi pemula dalam artikel: Ini Cara Meditasi yang Benar untuk Pemula.
Itulah beberapa cara menenangkan hati dan pikiran saat bad mood. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? Pastikan untuk senantiasa mengelola stres dan suasana hatimu dan membantu anggota keluargamu melakukan hal yang sama, ya.
Jangan biarkan suasana hati yang tidak baik atau stres memengaruhi kesehatan mentalmu secara signifikan. Jika membutuhkan tempat untuk menceritakan masalahmu, segeralah menceritakannya kepada psikolog.
Mau tahu mengapa seseorang mengalami bad mood dan cara untuk mengatasinya? Baca di artikel ini: “Mengenal Arti Bad Mood dan Cara Ampuh untuk Mengatasinya“
Cek rekomendasi psikolog terbaik dan berpengalaman hanya di Halodoc.✔️
Halodoc, Jakarta – Bad mood adalah istilah untuk menggambarkan perasaan atau suasana hati seseorang yang buruk, marah, atau tidak senang. Perasaan ini merujuk pada ketidakpuasan atau ketidaknyamanan emosional yang dapat terjadi akibat sejumlah faktor. Misalnya seperti stres, kelelahan, frustrasi, atau masalah pribadi.
Namun, apapun penyebabnya, bad mood atau suasana hati yang buruk tentu perlu segera diatasi. Sebab, jika terjadi berkepanjangan, tentunya bad mood bisa berdampak langsung pada kesehatan mentalmu.
Karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menenangkan hati dan pikiran ketika merasakan perasaan ini. Lantas, apa saja caranya?
Menonton Film Lucu
Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya tindakan tersenyum atau tertawa dapat meningkatkan mood kita. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa memaksakan senyum benar-benar dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan positif.
Karena itu, cobalah untuk menonton film lucu dengan genre komedi ketika kamu merasakan bad mood. Jangan anggap latihan ini hanya sebagai pengalih perhatian, tapi sebagai alat yang efektif untuk mengingatkan otak bahwa kamu bisa merasa baik kembali.
Cara selanjutnya untuk menenangkan hati dan pikiran saat bad mood adalah makan cokelat. Sebab, cokelat telah terbukti memperbaiki masalah kesehatan mental seperti gejala depresi dan kecemasan.
Makanan ini juga membantu meningkatkan perasaan tenang dan puas. Baik flavanol dan methylxanthines diyakini berperan dalam efek meningkatkan mood.
Banyak studi yang menyebutkan bahwa meditasi berdampak positif pada suasana hati seseorang. Bahkan, tinjauan penelitian yang terbit di JAMA Internal Medicine pada tahun 2014 silam juga menemukan hasil menarik.
Tinjauan ini menemukan bahwa meditasi bermanfaat untuk menghilangkan kecemasan, rasa sakit, dan depresi. Jika ingin mencobanya, simak tips melakukannya bagi pemula dalam artikel: Ini Cara Meditasi yang Benar untuk Pemula.
Itulah beberapa cara menenangkan hati dan pikiran saat bad mood. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? Pastikan untuk senantiasa mengelola stres dan suasana hatimu dan membantu anggota keluargamu melakukan hal yang sama, ya.
Jangan biarkan suasana hati yang tidak baik atau stres memengaruhi kesehatan mentalmu secara signifikan. Jika membutuhkan tempat untuk menceritakan masalahmu, segeralah menceritakannya kepada psikolog.
Mau tahu mengapa seseorang mengalami bad mood dan cara untuk mengatasinya? Baca di artikel ini: “Mengenal Arti Bad Mood dan Cara Ampuh untuk Mengatasinya“
Cek rekomendasi psikolog terbaik dan berpengalaman hanya di Halodoc.✔️
Ketika kecemasan berlebihan akibat stres pikiran melanda, seseorang akan sulit berpikir jernih. Apalagi disaat wabah pandemi Covid-19 yang saat ini masih terus menunjukkan pertumbuhan angka positif. Hati dan pikiran kita kita selalu tidak tenang apabila berkegiatan di luar rumah ataupun sedang di tempat yang banyak orang berkumpul.
Agar selalu tetap sehat, pikiran dan hati kita harus diupayakan agar tenang agar stres tidak melanda pikiran. Apabila stres maka sudah dipastikan imunitas tubuh kita akan menurun dan virus corona maupun virus penyakit yang lainnya akan lebih mudah menyerang tubuh kita. Untuk itu coba 5 cara menenangkan hati dan pikiran dan waktu 15 menit ini.
Kecemasan membawa banyak hal dan pikiran yang negatif, dan karena itu sangat penting untuk mencoba berpikir positif. Berpikir positif akan membawa dampak baik pada upaya untuk mengatasi kecemasan dan cara menghilangkan ketakutan berlebihan.
Berdoa adalah cara menenangkan jiwa dan fikiran paling mudah yang bisa kita lakukan, dan ada waktu waktu mustajab untuk kita berdoa sesuai dengan agama kita masing-masing.
Menurut seorang ahli psikologi kognitif Pierce Howard dalam bukunyaThe Owner’s Manual of the Brain, pergi kesuatu tempat dimana kamu memilki privacy bisa menjadi cara terbaik untuk menenangkan pikiran. Pierce Howard meyarankan untuk kekamar mandi dan berada disana untuk beberapa menit sendiri. Jika kamu dirumah, masuk ke kamar tidur atau tempat yang terasa menyenangkan.
Coba hubungi teman terdekatmu. Pastikan untuk memberitahu dia untuk tidak mencoba untuk mengatasi apapun, tapi hanya perlu pendengar. Setelah kamu selesai mengeluarkan unek-unek, sangat disarankan untuk melepaskannya kembali.
Tarik nafas dalam-dalam sebanyak 10 kali. Pernafasan nyatanya dapat membantumu memulihkan keseimbangan antara sistem saraf parasympathetic (atau restoratif) dan saraf sympathetic (lari atau lawan), untuk melindungi reaksi alamiah tubuh terhadap situasi yang membuatmu stres, hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Brian Knutson, seorang asisten Profesor psikologi dan Neuroscience di Stanford University.
Itulah 5 cara untuk menenangkan hati dan pikiran dalam 15 menit. Hal ini boleh dilakukan untuk kamu para pemilik usaha yang sering tidak tenang dikarenakan banyak hal seperti atap roboh dikarenakan hujan lebat.
Apabila terjadi kerusakan pada tempat usaha kamu, jangan khawatir karena Aswata memiliki perlindungan Asuransi Usaha A+ seperti atap roboh karena kejatuhan benda berat akibat angin kencang atau hujan lebat dan juga kejatuhan pesawat terbang.
Selain aman, kamu juga berpeluang mendapatkan Giveaway dengan total hadiah sampai sebesar Rp. 1 juta dengan Aswata Usaha A+ lho! Informasi lebih lanjut hubungi kantor Sales Office Aswata terdekat.
MARI Jaga Indonesia dari rumah
Informasi produk Asuransi Usaha A+
https://www.aswata.co.id/id/asuransi-property/asuransi-usaha-a
Informasi lebih lanjut hubungi Kantor Sales Office Aswata terdekat
https://www.aswata.co.id/id/jaringan-kantor
Produk Asuransi Aswata:
Informasi produk Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga
https://www.aswata.co.id/id/kecelakaan-diri-keluarga
Informasi produk Asuransi Griya A+
https://www.aswata.co.id/id/asuransi-property/aswata-griya-a
Informasi produk Asuransi Usaha A+
https://www.aswata.co.id/id/asuransi-property/asuransi-usaha-a
Informasi produk Aswata Oto A+
https://www.aswata.co.id/id/asuransi-kendaraan-bermotor/aswata-otoa
Tidur dengan durasi yang cukup
Ketika bad mood, pilihan terbaik yang dapat kamu ambil adalah dengan beristirahat dan tidur. Kedua hal ini tidak diragukan lagi dampaknya.
Sebab, dalam aspek psikologis, ada hubungan antara kurang tidur dan sifat mudah tersinggung sekaligus suasana hati yang buruk. Tak hanya itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
Karena itu, penting untuk senantiasa memenuhi durasi tidur yang cukup. Usahakan untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Selain itu, jaga suhu kamar agar tetap nyaman, matikan lampu untuk meningkatkan kualitas tidur.
Sumber ketenangan dan penghilang kesusahan yang hakiki
Setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Artinya dengan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan[3].
Bahkan, tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala [4].
Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.” maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.”[5]
Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya–, “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti.”[6]
Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala [7].
Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang di hadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allah, sebagaimana dalam firman-Nya,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaaq: 2-3).
Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan semua amal ibadah, serta menjauhi semua perbuatan yang diharamkan dan dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.[8]
Dalam ayat berikutnya Allah berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. ath-Thalaaq: 4).
Artinya: Allah akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya).[9]
Adapun semua bentuk zikir, wirid maupun shalawat yang tidak bersumber dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun banyak tersebar di masyarakat muslim, maka semua itu adalah amalan buruk dan tidak mungkin akan mendatangkan ketenangan yang hakiki bagi hati dan jiwa manusia, apalagi menjadi sumber penghilang kesusahan mereka. Karena, semua perbuatan tersebut termasuk bid’ah[10] yang jelas-jelas telah diperingatkan keburukannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya semua perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat, dan semua yang sesat (tempatnya) dalam neraka.”[11]
Hanya amalan ibadah yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari noda dosa dan maksiat yang mengotorinya, yang dengan itulah hati dan jiwa manusia akan merasakan ketenangan dan ketentraman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
“Sungguh, Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Ali ‘Imraan: 164).
Makna firman-Nya “menyucikan (jiwa) mereka” adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak, kotoran jiwa dan perbuatan-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala).[12]
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Yuunus: 57).
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan perumpaan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beliau bawa seperti hujan baik yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan dari langit, karena hujan yang turun akan menghidupkan dan menyegarkan tanah yang kering, sebagaimana petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghidupkan dan menentramkan hati manusia. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpaan bagi petunjuk dan ilmu yang Allah wahyukan kepadaku adalah seperti air hujan (yang baik) yang Allah turunkan ke bumi…“[13]
Lanjut ke bagian 2: Menggapai Ketenangan Hati dengan Mengingat Allah (2)
[1] Lihat ucapan imam Ibnul Qayyim dalam kitab beliau “I’laamul muwaqqi’iin” (4/118).
[2] Dinukil oleh Imam asy-Syaathibi dalam kitab “al-I’tishaam” (1/106 – Tahqiiq Syaikh Salim al-Hilali).
[3] Lihat kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 417).
[5] Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “Igaatsatul lahfaan” (1/72).
[6] Dinukil oleh murid beliau Ibnul Qayyim dalam kitab “al-Waabilush shayyib” (hal 69).
[7] Lihat kitab “al-Waabilush shayyib” (hal. 69).
[8] Lihat penjelasan Ibnu Rajab al-Hambali dalam “Jaami’ul uluumi wal hikam” (hal. 197).
[9] Tafsir Ibnu Katsir (4/489).
[10] Semua perbuatan yang diada-adakan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[11] HSR. Muslim (no. 867), an-Nasa-i (no. 1578) dan Ibnu Majah (no. 45).
[12] Lihat “Tafsir Ibnu Katsir” (1/267).
[13] HSR. al-Bukhari (no. 79) dan Muslim (no. 2282).
Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, M.A Artikel: Muslim.or.id
Ada zikir yang bisa diamalkan untuk mendapatkan ketenangan hati dan pikiran. Zikir ini bisa dibaca setiap hari setelah sholat fardhu.
Dikutip dari buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H.M. Amrin Ra'uf, dijelaskan bahwa berdoa memiliki efek positif pada kesejahteraan psikologis manusia. Ketika seseorang merasa gelisah, hatinya akan menjadi lebih tenang setelah melakukan ibadah salat dan berdoa kepada Allah SWT.
Berdoa dan berzikir dalam keadaan cemas serta bimbang memiliki keutamaan yang dapat membuat hati menjadi tenang. Untuk memperbaiki kondisi hati dan pikiran, seseorang muslim dapat membaca dan mengamalkan zikir penenang hati dan pikiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zikir agar hati ditetapkan dalam hidayah
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّاب
"Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka antal wahhab."
Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."
Zikir Penenang Hati dan Pikiran
Mengutip dari Buku Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati oleh Darul Insan, berikut adalah doa dan zikir yang dapat dibaca untuk menenangkan hati dan pikiran. Lafal zikir ini bisa dibaca secara berulang hingga merasa tenang.
Zikir untuk Kesedihan yang Mendalam
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
Arab Latin: "Laa ilaaha illallahul 'adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul 'arsyil 'azhiim, laa ilaaha illallah rabbus samaawati wa rabbul ardli wa rabbul arsyil kariim"
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) 'Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik 'Arsy yang mulia."
Dikutip dari Buku Ikhlas Beramal Hidup Berkualitas tulisan Ibnu Muhajir, dijelaskana bahwa selain berzikir secara langsung, kita bisa menenangkan hati dan pikiran dengan salat. Hal ini lantaran dalam salat, terdapat zikir yang juga seperti dijelaskan di atas yaitu mengingat Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar Rad ayat 23:
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ
Artinya: "(Yaitu) surga-surga 'Adn. Mereka memasukinya bersama orang saleh dari leluhur, pasangan-pasangan, dan keturunan-keturunan mereka, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu."
Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah (masjid) yang di situ mereka membaca Kitabullah (Al-Qur'an) dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim)
Di tengah kesibukan dan tekanan hidup yang muncul, banyak orang mencari cara untuk menenangkan hati dan pikiran. Salah satu metode yang telah terbukti efektif adalah dengan berzikir. Zikir menjadi praktik mengingat dan menyebut nama Allah yang bisa membawa ketenangan jiwa.
Ketika kita berzikir, hati kamu diingatkan untuk bersyukur dan berserah kepada-Nya. Hasilnya, banyak orang merasa lebih tenang dan damai setelah meluangkan waktu untuk zikir.
Penasaran dengan zikir yang mampu menenangkan hati dan pikiran? Yuk, simak 5 zikir penenang hati dan pikiran berikut ini.
Dzikir penenang hati dan pikiran, serta dijauhkan dari segala keburukan
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
"Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a'udzu bika min 'adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat."
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian."
Bagaimana cara menenangkan hati dan pikiran menurut ajaran islam? Simak pembahasannya di artikel berikut ini.
Seiring dengan makin jauhnya zaman dari masa kenabian shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka semakin banyak pula kesesatan dan bid’ah yang tersebar di tengah kaum muslimin[1], sehingga indahnya sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebenaran makin asing dalam pandangan mereka. Bahkan lebih dari itu, mereka menganggap perbuatan-perbuatan bid’ah yang telah tersebar sebagai kebenaran yang tidak boleh ditinggalkan, dan sebaliknya jika ada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dihidupkan dan diamalkan kembali, mereka akan mengingkarinya dan memandangnya sebagai perbuatan buruk.
Sahabat yang mulia, Hudzaifah bin al-Yaman radhiallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh perbuatan-perbuatan bid’ah akan bermunculan (di akhir jaman) sehingga kebenaran (sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) tidak lagi terlihat kecuali (sangat sedikit) seperti cahaya yang (tampak) dari celah kedua batu (yang sempit) ini. Demi Allah, sungguh perbuatan-perbuatan bid’ah akan tersebar (di tengah kaum muslimin), sampai-sampai jika sebagian dari perbuatan bid’ah tersebut ditinggalkan, orang-orang akan mengatakan: sunnah (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) telah ditinggalkan.”[2]
Keadaan ini semakin diperparah kerusakannya dengan keberadaan para tokoh penyeru bid’ah dan kesesatan, yang untuk mempromosikan dagangan bid’ah, mereka tidak segan-segan memberikan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar bagi orang-orang yang mengamalkan ajaran bid’ah tersebut.
Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau pada saat ini tidak sedikit kaum muslimin yang terpengaruh dengan propaganda tersebut, sehingga banyak di antara mereka yang lebih giat dan semangat mengamalkan berbagai bentuk zikir, wirid maupun shalawat bid’ah yang diajarkan para tokoh tersebut daripada mempelajari dan mengerjakan amalan yang bersumber dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiallahu ‘anhum.
Tentu saja ini termasuk tipu daya setan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lurus. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, yang mereka satu sama lain saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (Qs. al-An’am: 112).
Bahkan, setan berusaha menghiasi perbuatan-perbuatan bid’ah dan sesat tersebut sehingga terlihat indah dan baik di mata manusia, dengan mengesankan bahwa dengan mengerjakan amalan bid’ah tersebut hati menjadi tenang dan semua kesusahan yang dihadapi akan teratasi (??!!). Pernyataan-pernyataan seperti ini sangat sering terdengar dari para pengikut ajaran-ajaran bid’ah tersebut, sebagai bukti kuatnya cengkraman tipu daya setan dalam diri mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
“Apakah orang yang dihiasi perbuatannya yang buruk (oleh setan) lalu ia menganggap perbuatannya itu baik, (sama dengan dengan orang yang tidak diperdaya setan?), maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya” (Qs. Faathir:8).
Baca Juga: Hadits Tentang Bid’ah
Zikir untuk Kelapangan Hati
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Arab Latin: "Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii'"
Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."