Junior College Adalah

Joint Admission Exercise (JAE)

The Joint Admission Exercise (JAE) is an admission exercise for Singapore-Cambridge GCE Ordinary Level result holders to gain admission to post-secondary institutes, namely junior colleges, centralised institutes, polytechnics and institutes of technical education.

Integrated Programme (IP)

The Integrated Programme (IP) is a 6-year programme that allows students who perform well in the Primary School Leaving Examination (PSLE) to skip the Singapore-Cambridge GCE Ordinary Level (O-level) examination, and proceed directly to a Junior College to sit for the Singapore-Cambridge GCE Advanced Level (A-level) examination, International Baccalaureate Diploma (IB), or an equivalent examination, after 6 years. Depending on which IP school they enter, the student may either study for 6 years within the same school which functions as both a secondary school and junior college, or study for 4 years in a secondary school before moving to a separate but affiliated junior college for the next 2 years.

Ajak mereka berdialog

Selain membuat career path, HRD perusahaan juga harus mau membuka dialog dengan mereka. Cara ini perusahaan bisa mengerti apa yang mereka harapkan dari perusahaan untuk mendukung kemajuan mereka. Selain itu, cara ini juga membuat mereka merasa diapresiasi dan dipedulikan oleh perusahaan.

"Informasi Pendaftaran di Universitas untuk Mahasiswa asing dengan Biaya Sendiri"

Buku Panduan yang berisikan informasi penting tentang jumlah siswa yang lulus EJU, isi ujian masuk masing-masing universitas dan lain-lainnya.

Sumber dan penerbit : The Asian Students Culturan Association

Gelar yang bisa diambil dengan program bahasa Inggris dapat dilihat dari Excel dibawah ini

*Data ini merupakan data yang dikumpulkan dan disurvei di universitas dan Junior College pada Mei 2021. *Untuk informasi terbaru, silakan hubungi secara langsung pihak Universitas.

Walaupun mengambil program perkuliahan dengan bahasa Inggris untuk mendapatkan gelar, dengan kita belajar bercakapan bahasa Jepang sehari-hari, belajar huruf hiragana dan katakana, kita akan memperoleh kemudahan saat tinggal di Jepang dan saat mencari pekerjaan. Selain itu, karena ada beberapa negara yang mengharuskan Anda memiliki pengalaman belajar bahasa Jepang untuk mendapatkan visa, maka periksalah formulir pendaftaran sekolah.

WEkstensi adalah mereka yang sudah lulus dari Junior College dan perguruan tinggi lainnya bisa melanjutkan ke Universitas (Program S-1) di pertengah tahun akademik.Meskipun banyak Universitas yang mempunyai program ekstensi tetapi tidak pasti setiap tahun menerima siswa ekstensi. Dan, jumlah tahun pendidikan yang ditempuh di Junior College dan jumlah SKS yang sudah diperoleh tidak pasti diterima begitu saja.

Untuk melanjutkan Ke Universitas dengan program ekstensi ,harus memenuhi salah satu persyaratan dibawah ini

Informasi tentang program ekstensi sangat sedikit sehingga silakan menghubungi secara langsung perguruan tinggi yang diminati secepatnya

*Data ini adalah informasi pada tahun 2020 *Untuk informasi terbaru, silakan secara langsung menghubungi Universitas.

Program dan perguruan tinggi yang bisa didaftar oleh orang asing dengan biaya pribadi lewat program ekstensi ke program S-1, dapat dicari dengan sistem di bawah ini.

Pro dan Kontra Merekrut Junior Staff

Dalam merekrut posisi junior staff, terdapat beberapa pro dan kontra yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.

Terdapat beberapa hal positif yang bisa Anda dapatkan apabila merekrut seorang junior staff, di antaranya adalah sebagai berikut.

Usia junior staff biasanya masih terbilang muda, mereka biasanya ingin membuktikan dirinya sendiri sehingga Anda akan sering melihat peningkatan produktivitas dalam dirinya.

Seorang staf junior, biasanya lebih mudah untuk melakukan adaptasi dan mengikuti budaya perusahaan yang Anda miliki dengan mudah.

Dengan merekrut staf junior, Anda dapat menemukan dan membina individu-individu yang berbakat di awal karier mereka, sehingga dapat memberikan manfaat bagi bisnis yang Anda kelola.

Karyawan tingkat junior dapat membawa perspektif baru ke dalam perusahaan, memberikan wawasan tentang tren baru, teknologi, dan banyak lainnya yang berguna bagi perusahaan.

Waktu rata-rata untuk merekrut karyawan tingkat junior biasanya lebih cepat daripada tingkat senior. Ini karena mereka biasanya tidak banyak mempertimbangkan tawaran pekerjaan yang masuk kepada mereka.

Berbeda dengan karyawan senior yang pasti lebih besar gajinya karena telah memiliki segudang pengalaman, karyawan junior biasanya dapat digaji lebih rendah.

Sedangkan kontra dalam merekrut seorang junior staff, di antaranya adalah sebagai berikut.

Sebagai karyawan junior, tentu mereka masih skill mereka masih sedikit sekali mengenai dunia pekerjaan, untuk mengimbangi skill mereka dengan rekan yang lainnya, perusahaan perlu mengeluarkan budget ekstra untuk melakukan pelatihan.

Tidak seperti senior staff yang sudah terbiasa menggunakan alat-alat atau teknik tertentu. Para karyawan junior membutuhkan waktu ekstra dalam menggunakan alat serta belajar teknik-tekniknya.

Usia muda mereka yang masih muda, biasanya membuat mereka kurang bisa menerima feedback negatif yang diberikan. Biasanya mereka menganggap hal ini sebagai serangan dan suatu hal yang memojokkan mereka.

Karakteristik Universitas dan Junior College di Jepang

Menurut lembaga institusinya, Universitas dan Junior College di Jepang secara besar ada negeri, lokal publik, dan swasta.

Jumlah Universitas (Program S-1): 86 Universitas Negeri, 101 Universitas Lokal Publik, dan 620 Universitas Swasta Junior College : 14 Junior College Lokal Public, dan 295 Junior College Swasta sehingga jumlah perguruan tinggi swasta yang paling banyak.

Rata-rata biaya untuk masuk sekolah dan biaya kuliah di universitas negeri pada tahun pertama kuliah totalnya 820,000 yen untuk perguruan tinggi negeri, 930,000 yen untuk perguruan tinggi lokal publik dan 1,100,000 yen untuk Perguruan tinggi Swasta (jurusan Dokter gigi dan farmasi tidak termasuk ).

Biaya kuliah tahunan di Universitas Amerika adalah sekitar 3,600,000-4,900,000 yen (1 dolar = 130 yen), dan di Universitas Inggris adalah 1,800,000-3,600,000 yen (1 pound = 150 yen) sehingga dibandingkan dengan biaya kuliah di Amerika Serikat dan Inggris, biaya kuliah universitas Jepang relatif murah.

Kebanyakan universitas dan Junior College di Jepang mengunakan bahasa Jepang dalam setiap perkuliahannya, tetapi akhir-akhir ini ada universitas (S-1) yang menyediakan program perkuliahan dengan bahasa Inggris untuk mendapatkan gelar sarjana.

Apabila ingin masuk ke universitas maupun Junior College (di luar program Perkuliahan dengan bahasa Inggris) kemampaun bahasa Jepang yang dibutuhkan adalah level N1 atau N2 serta nilai mata pelajaran bahasa Jepang di EJU harus lebih dari 250 (tidak termasuk bagian mengarang).

School fees, financial assistance, and scholarships

Singaporean students in most junior colleges and centralised institutes pay subsidised school fees of S$6 and up to S$27 per month for miscellaneous fees.[28] However, independent junior colleges require Singaporean students to pay fees from about S$300 to S$600 per month.[29][30][31][32]

For Singaporean students in need attending non-independent junior colleges, they are able to apply for the MOE Financial Assistance Scheme (FAS), where their school fees are subsidised depending on their household's monthly gross income and their monthly per capita income.[33] Similarly, Singaporean students who attend independent junior colleges and require financial assistance can apply for the MOE Independent School Bursary (ISB),[33] as well as the UPLIFT Scholarship, depending on their household's monthly gross income and their monthly per capita income.[34]

Singaporean students who are attending independent junior colleges qualify for the Edusave scholarships for Independent Schools (ESIS) at the Pre-University 1 level, if they had not already been awarded it at Secondary 1 or Secondary 3. These are usually awarded to students whose score falls within the 95th percentile from the O-levels or who meet the cut-off score for the ESIS and are admitted to an independent junior college through the DSA.[35]

There are also a number of MOE pre-university scholarships awarded to academically able students who choose to pursue their education at a junior college, providing yearly scholarship allowance and remission of school fees. This includes the Pre-University Scholarship, which provides a scholarship allowance of S$750 per annum.[36] This also includes scholarships for students pursuing specific programmes such as the Humanities Scholarship, Art Elective Scholarship, Music Elective Scholarship, and others. They typically provide scholarship allowances of S$1000 per annum in addition to a remission of school fees, subject to an annual cap of S$2400.[37]

Additionally, there are several awards and bursaries awarded to junior college students for their good character, leadership qualities, and improvement in academic performance, among others.[38]

What does a year in college in the US actually look like for a soccer player?

junior college, educational institution that provides two years of academic instruction beyond secondary school, as well as technical and vocational training to prepare graduates for careers. Public junior colleges are often called community colleges. Such colleges are in many ways an extension of the public-school system, providing terminal education (vocational and semiprofessional training) for many students and providing the first two years of undergraduate college study to others. Junior colleges usually also offer a variety of flexible programs that are nontraditional in style and content. They have pioneered in offering part-time study, evening sessions, instruction by television, weekend workshops, and other services for members of their communities.

The history of the junior college as an organized institution began early in the 20th century. William Rainey Harper, the first president of the University of Chicago, was the father of the junior college. Harper organized the new university in Chicago into two divisions—a senior and a junior college—in the 1890s. He was later influential in the establishment of junior colleges in Illinois and elsewhere. The first public junior college was founded in Joliet, Ill., in 1901 under Harper’s influence. In 1907 California introduced the public two-year college. Under its state-wide system that makes junior colleges branches of the state university, California enrolled in community colleges nearly half of all its college students. By 1915 there were more than 70 junior colleges in the United States. In the early 1920s there were more than 200 such schools, and the American Association of Junior Colleges (later American Association of Community and Junior Colleges) was organized. During the Depression of the 1930s, they helped meet the need for less costly public higher education. Growth after World War II accelerated, stimulated by a large influx of returning veteran-students and of federal funds and local support for higher education and vocational training. By the late 20th century there were more than 1,200 junior colleges in the United States, with a total enrollment making up about 40 percent of all undergraduate enrollment in the nation.

Public community colleges are usually controlled by local, municipal, or state governments. They typically follow liberal admissions policies, offering instruction to all secondary-school graduates or even to any adults who might benefit from such instruction. Most community colleges charge nominal or no fees and tuition. They provide a wide range of services to residents and organizations of their community or school district. In addition to academic subjects for undergraduates earning credits for graduation or for transfer to a four-year school, a typical community college catalog may offer instruction in such practical topics as auto repair, retirement planning, or computer skills. Many schools will organize a special course on any subject for which there is a demand.

education: Changes in higher education

Graduates of community and junior colleges ordinarily earn an associate degree. The degree most awarded is the associate in arts (A.A.); others include associate in applied science and associate in business administration. Programs following the U.S. model have been introduced in other countries, including Canada, the Philippines, and Japan.

The schools have been criticized for giving too much attention to topics of immediate and practical interest to the disadvantage of rigorous education in the disciplines of higher education. They have been defended, on the other hand, as institutions that provide democratic educational opportunities not available elsewhere and that serve their communities as resource centres for lifelong learning.

Persyaratan Masuk Perguruan Tinggi

Untuk masuk ke universitas atau junior college, kandidat harus memenuhi salah satu persyaratan-persyaratan di bawah ini:

*Untuk mengetahui apakah program pendidikan yang diselesaikan adalah pendidikan sekolah formal atau program pendidikan tahun ke berapa, silakan menghubungi kedutaan besar di Jepang.

*1 Program pendidikan persiapan adalah program pendidikan 12 tahun atau lebih yang harus diselesaikan di sekolah formal untuk melanjutkan ke universitas atau perguruan tinggi di Jepang. Tetapi , dibeberapa negara atau wilayah masa pendidikan untuk menyelesaikan SLTA ada yang yang kurang dari 12 tahun Apabila seperti ini,dengan menyelesaikan "Program Pendidikan Persiapan untuk Masuk ke Universitas" yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, bisa mendaftar ke Universitas.

Universitas (Program S-1) dan Junior College

Perguruan tinggi menjadi poros bagi lembaga pendidikan, masa pendidikan di Universitas adalah pada dasarnya 4 tahun (Masa pendidikan 6 tahun bagi jurusan dokter, dokter gigi, dokter hewan, dan juga sebagian dari jurusan farmasi), dan masa pendidikan 2 tahun untuk Junior College. Setelah lulus mendapatkan gelar Sarjana atau Diploma.

Di samping program belajar jangka panjang untuk memperoleh gelar sarjana, ada juga sekolah yang menyediakan program nonreguler seperti program mahasiswa pendengar (choukousei), mahasiswa pengumpul kredit (kamokutourishuusei), mahasiswa pertukaran pelajar, dan beberapa jenis program jangka pendek lainya.

Pada dasarnya sekolah di Jepang memulai aktivitas akademiknya pada bulan April, tetapi ada juga sekolah yang memulai aktivitas akademiknya pada bulan September atau Oktober.